Sunday 20 February 2011

L'alphalpha

Ketika anda di tanya "elu tahu L'alphalpha?" Mungkin sebagian orang akan mengkerutkan dahinya, mengangkat pundak, geleng-geleng kepala, sembari berkata tidak tahu. Belum banyak yang mengetahui kalau L'alphalpha adalah nama sebuah band baru yang terbentuk atas pertemanan dan memiliki kesamaan dalam bermusik. L'alphalpha terdiri atas Herald Reynaldo (vokal, gitar), Yudishtira Mahendra (bas), Tercitra Winitya (kibor), Ildo Reynardian (drums), Byatriasa Ega (kibor) dan Purusha Irma (violin). Satria, Manager L'alphalpha, bercerita nama Alphalpha diambil dari pemeran utama film berjudul The Little Rascals, nama yang cukup unik dan mudah diingat serta mewakili karakter band ini.

L'alphalpha adalah sebuah band beraliran Pop. Garis besarnya sangat pop dan mirip dengan band-band Brithpop lainnya namun sound mereka lebih ramai dan sangat deep suasana yang dihadirkan. Terdengar nuansa ambient, klasik, dan teknik vocal layaknya band-band eropa. Menurut Satria, nada-nada L’alphalpha tuh menganut pop banget dan ditambah instrumen piano dan biola (instrumen musik klasik) sehingga muncullah unsur orkestra dan teatrikalnya. Saya pun teringat Sigur Ros ketika mendengarkan band ini pertama kali. Sound mereka cukup mirip dan tampaknya Sigur Ros pun salah satu influence mereka.

Berandalkan beberapa single yang di supply secara gratis untuk para penikmat musik indie, mereka akhirnya hadir dengan full album. Awal tahun 2011 ini, L'alphalpha merilis full album perdana mereka yang bertajuk When We Awake All Dreams Are Gone. Album ini berisikan 15 lagu yang cukup mumpuni dan dijamin sangat manusiawi untuk didengarkan. Bagi kalian yang suka akan musik pop/ambient/Shoegaze maka “When We Awake All Dreams Are Gone” wajib untuk anda beli dan dengarkan.

Untuk info selanjutnya bisa contact:
@satriaramadhan
+62 818 496654
satriaramadhan@gmail.com

Thursday 17 February 2011

Scene Brith-pop/Indiepop Jakarta

Jakarta, kota yang sangat beragam dan penuh dengan hedonisme, memiliki segudang cerita bagi semua penduduknya. Dari cerita sejarah merdekanya Negara Indonesia sampai lahirnya Scene Brith-pop pun ada di kota ini. Remaja Jakarta dan mempunyai band Brith-pop adalah hal yang biasa. Sudah ratusan band ber-genre Brith-pop bertebaran di hiruk pikuk Jakarta. Namun seberapa banyak dari kaum Brith-pop di Jakarta yang paham akan kelahiran scene ini? Saatnya kita untuk kembali kepada era ’90.

Ketika kita berbicara sejarah Scene Brith-pop, maka kita harus memulai dari album Kiss This - Sex Pistols (1992) yang mempengaruhi kelahiran band-band non-metal pada masa ‘90. Kita sebut saja salah satu  band Punk Pistol Aer. Pada awalnya, mereka manggung dengan konsep mengcover lagu-lagu dari Sex Pistol itu sendiri. Tak hanya masalah musikalitas, secara penampilan dan stage act, mereka pun bisa dibilang cukup mirip dengan idola mereka, Sex Pistol, ditiap penampilannya. Namun pada tahun 1994, entah ada angin badai bertiup, Pistol Aer mengganti gaya bermain mereka yang berkiblat pada Sex Pistol menjadi Brith-pop bergayakan Stone Roses. Pergantian aliran ini tampaknya dianggap sebagai embrio kelahiran Scene Brith-pop. Selain Pistol Aer, pada generasi awal Scene Brith-pop terdapat pula beberapa band lainnya sebagai penggedor, diantaranya band Wondergel, Rumahsakit, Planet Bumi, Room-V, Jepit Rambut, dll.

Selesai era itu, bertaburanlah band-band yang mengusung Brith-pop/indiepop sebagai jalan mereka. Bisa kita sebut Dear Nancy, Ballade of the Cliche, Lampukota, The Trees And The Wild, dll. Musik yang ringan, lirik yang terkadang puitis dan menyegarkan, dan dandanan yang casual minimalis membuat scene Brith-pop kian berkembang ditengah polutan Jakarta setiap harinya. Ditengah penatnya kota Jakarta, ativitas yang kian menumpuk, dan macetnya Jakarta, Lagu-lagu Brith-pop dapat dijadikan salah satu solusi untuk mengurangi itu.

Sunday 13 February 2011

Ada yang Absurd?

Ada yang salah? woooo.... He is one of my fave. guitaris! \m/

Signing book "HABIBIE&AINUN" @Gramedia Amplaz Yogyakerta

5 Februari 2011, Allah Swt. kian menunjukan kebesarnnya dan luar biasa mengabulkan keinginan ku 0ne by one. Setelah awal tahun 2011 ini tuhan mengizinkan hamba-NYA ini untuk bersilahturahmi dengan keluarga di Jakarta dan menghadiahi hamba-NYA kaos Timnas Indonesia, kini giliran Allah Swt. mengizinkan hamba-NYA ini untuk bertemu dengan salah satu Idolanya, Bapak B.J. Habibie, dalam suasana yang luar biasa nyaman.
THC Mandiri selaku penerbit dibawah Habibie Center mengadakan Signing book "Habibie & Ainun" yang akan ditanda tangani oleh Bacharuddin Jusuf Habibie selaku penulis. Acara signing book ini sebelumnya sudah melewati beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Malang, dan Surabaya. Kegiatan ini dilaksanakan pukul 14.00 di Gramedia Amplaz Yogyakarta. Pak Pabibie sendiri datang bersama dengan rombongannya yang di sambut oleh team paduan suara yang gw sendiri tak tahu entah berantah dari mana mereka berasal. Sungguh acara yang cukup sepi namun sangat luar biasa antusia yang ditunjukan para penganteri yang ingin bertemu Pak Habibie. Suasana yang menghangatkan meskipun Gramedia adalah kawasan ber-AC.

Pada Acara kali ini, gw ditemani oleh seorang kawan dari Fiesta Fm yaitu Dhimas Aryo Sekti Lanang ( @DhimASL ). Hanya dia yang dapat menemani saya untuk datang ke acara signing book ini. Kami berangkat bersama meskipun berangkat dari tempat yang berbeda. Dia dari Stasiun Balapan dan gw dari Stasiun Purwosari. Kita berjanji untuk berkencan dengan Prameks pukul 10.30 namun apa daya takdir tak bisa dirubah, Mas Dhimas terlambat dan akhirnya kita naik kereta selanjutnya pukul 11.55. Yes, kita turun di Stasiun Maguwo (Bandara Adi Sucipto). Langsung menuju Amplaz dengan Trans Yogya, untung sekali sudah dioperasikan Trans Yogya. Heading to Amplaz dan langsung disambut oleh pemandangan muda-mudi sedang memadu kasih di depan Amplaz. Tapi sudahlah, mereka tak semanarik apa yang akan muncul pada acara kelak di dalam Amplaz. Sebelum ke Gramedia, kami menunaikan Solat Dzuhur sejenak. Lanjut ke Gramedia, Kami membeli buku "Habibie&Ainun" untuk Mas Dhimas dan lantas langsung mengantri. Tak cukup ramai sehingga tak cukup lama untuk bisa berjumpa dan duduk bersama beliau. Benar-benar kharisma dan juaralah aura ketika duduk di sebelah beliau.

Ini salah satu cita-cita yang sudah ditemui dan dihadirkan oleh YANG MAHA KUASA untuk melengkapi salah satu impian. Juara dan tak kan terlupakan!

Thanks to:
Dhimas Aryo Sekti Lanang ( @DhimASL )

Tuesday 8 February 2011

Ardri Pradikta & Dhimas Aryo Sekti Lanang Ulang tahun (27 November 2010)

 Ige-Ekawan-Yadid-Dinda-Rizka

 
Jupe-Ekawan-Atika-Maman

Thanks to:
Ardri Pradikta ( @Ardri_P )
Dhimas Aryo S.L. ( @Dhimasl )

21 November 2010 (Idhul Adha)

Ige-Mas Maman-Hanti-Hewer-Saschya-Dwiy-Ekawan-Dhimas(The Photographer)