Tuesday 26 July 2011

Pure Saturday: Kesenangan Di Hari Sabtu!

Band pop indie legendaris asal Bandung, Pure Saturday, sukses menarik atensi para penonton di Java Rocking Land 2011 hari ke-2. Bermain pada schedule paling akhir di J.U.M.P. Stage tak mengurangi animo para penonton untuk menyaksikan salah satu pioner musik indie di Indonesia. Luar biasa dan sungguh penuh dengan kesenangan yang dihadirkan oleh band Pure Saturday.

Pure Saturday memulai aksinya pukul 00.15, telat 15 menit dari jadwal yang ditentukan, membuat band pop ini cukup laris dikunjungi oleh para hadiri Java Rocking Land 2011. Mereka bermain disaat The Cranberries membawakan "dreams" yang merupakan lagu terakhir dari set list mereka. Satrio CS membawakan "Buka" sebagai lagu pertama kalian sekaligus beer di tangan sebagai tanda saatnya untuk menikmati malam itu. Serasa sudah menjadi bagian dari diri disetiap penonton, "Buka" langsung disambut oleh koor masal para penonton yang rata-rata sudah bukan anak belasan tahun.
Satrio NB
Terbentuk pada tahun 1994 dengan formasi saat ini Satria NB (vokal, gitar), Aditya Ardinugraha (gitar), Yudistira Ardinugraha (drum), Ade Purnama (bass), dan Arief Hamdani (gitar) tetap menjadi primadona di acara Java Rocking Land disetiap panggungnya. Terbukti dengan 3 kali penyelengaraan festival rock terbesar se-Asia Tenggara ini, Pure Saturday selalu hadir mengisi panggung-panggung yang disediakan oleh panitia.

Set List Java Rocking Land 2011
Menggebrak J.U.M.P. Stage dengan lagu-lagu lawas terbukti dapat membangkitkan adrenalin crowd untuk selalu mendekat dan menambah masa. Kemudian, secara pribadi, set list ke-4 dibawakan "Di Bangkutaman" yang notabanennya adalah lagu requestan saya pribadi membuat para penonton pecah dan berteriak dengan lantang seolah mereka sudah lama tak bertemu dengan Pure Saturday. Pada kesempatan kali ini pun, Pure Saturday membawakan banyak lagu baru mereka. "Kita memang sedang melakukan banyak hal dengan lagu-lagu baru sehingga semoga saja tahun ini bisa rilis album baru, atau kalo tidak yah di tunggu saja tahun depan lagi." ujar Satria sambil berseloroh. Pagi itu 24 Juli 2011, Pure Saturday menutup aksi mereka dengan "Kosong" sebagai senjata pamungkas mereka. Semua berdansa, semua berkaraoke, semua berteriak, dan semua melepas kesenangan mereka.

Seperti namanya, Pure Saturday, mereka tahu bagaimana caranya bersenang-senang diakhir pekan. Menghadirkan aksi panggung yang bersahaja, dekat crowd, serta kelakuan Satria yang mengundang gelak tawa disambut riuh para Pure People (sebutan para fans Pure saturday). Tak salah ketika memberi nama band ini Pure Saturday, mereka selalu tahu bagaimana cara bersenang-senang di hari Sabtu.


Note:
Ini pertama kali gw nonton Pure Saturday dan terima kasih telah membawakan lagu request-an saya di twitter "Di Bangkutaman".

Saturday 23 July 2011

The Cranberries: Java Rocking Land 2011

Super band asal Irlandia, The Cranberries, sukses melululantahkan panggung utama Java Rocking Land 2011 hari ke-2. Tak kalah dengan 30 Seconds To Mars di hari sebelumnya, mereka mulai naik keatas panggung tepat pada pukul 23.00 WIB dengan langsung menggebrak dengan "Analyse". Kontan seketika penonton langsung bergemuruh mendengar hit single dari album ke-5 The Cranberries "Wake Up and Smell the Coffee".

by: Vivanews.com/Muhamad Solihin
Band yang terbentuk pada 1989 tersebut tampil utuh dengan empat personelnya, yakni Dolores O’Riordian (Vokalis), Noel Hogan (Gitaris), Michael Hogan (Bassist), dan Fergal Lawler (Drummer). Sebelumnya The Cranberries yang sebelumnya diisukan bubar karena hengkangnya Dolores hanyalah rumor belaka. Dolores Memang sempat membuat solo project dan para personil lainya sibuk dengan urusan mereka namun sebenarnya mereka tidaklah bubar. “Kami menerima banyak email berkaitan dengan kabar cerainya Dolores dengan The Cranberries. Ini seperti kejadian pada 1994/1995.” mengutip pernyataan The Cranberries di website resmi mereka.

Malam itu The Cranberries tampil memukau para penonton dengan aksinya yang luar biasa maksimal. Goyangan badan Dolores serta permainan yang rapih membuat penonton hampir selalu ikut bernyanyi sepanjang konser berlangsung. Animal Insting, Linger, Ode To My Family, dan Salvation menjadi lagu favorite para pengunjung Java Rocking Land 2011. Sempat setelah lagu ke-15, Zombie, para personil The Cranberries meninggalkan panggung sejenak untuk meningkatkan adrenalin para penonton namun tak perlu terlalu lama meninggalkan, The Cranberries kembali dengan "Promises" dan menutup malam dengan "Dreams".

Sebuah fakta menarik dalam konser The Cranberries. Sebelum The Cranberries naik keatas pentas, Che dari Cupumanik naik ke atas pentas dan meminta para penonton, yang sedianya menunggu aksi dari Dolores dan cs, untuk menyanyikan lagu "Indonesia Raya". Sebuah kebanggan dan aksi yang luar biasa ketika nasionalisme masih menjadi pucak tertinggi dari sekian banyak gempuran internasional.

Song list:
  1. Analyze
  2. Animal Insting
  3. How
  4. Dreaming My Dreams
  5. Linger
  6. Ode To My Family
  7. Put Me Down/Wanted
  8. Tomorrow
  9. Playboys
  10. Can't Be With You
  11. Waltzing
  12. Free To Decide
  13. Salvation
  14. Ridiculous
  15. Zombie
  16. Promises
  17. Dreams

Friday 22 July 2011

Menghargai Diri Sendiri

Kian seiring perkembangan jaman, kesibukan lalu lalang menjadi sebuah rutinitas padat dalam jarak waktu 24 jam. Banyaknya hal yang dikerjakan membuat kita sibuk akan hal-hal besar dan mulai melupakan hal-hal kecil yang sering kita anggap sepele. Sebuah hal kecil yang terlupakan ini merupakan sebuah kunci sukses dalam menghadapi kegilaan rutinitas yang kian padat dan tak berkesudahan. Sebuah sikap yang mulai diabaikan dan itu adalah "menghargai Diri Sendiri".

Banyak aspek dalam menghargai diri sendiri. Berbagai sisi vital kehidupan dimulai bagaimana diri kita, ourself, memahami dan bertindak sesuai dengan semestinya. Dimulai dengan yang simple yakni berdandan dan tata cara berpakaian. Memang berdandan dan berpakaian adalah sebuah kebebasan dalam bereskpreksi dan bertingkah. Tak ada yang salah dalam kebebasan hanya saja akan ada selalu koridor batasan dalam setiap kebebasa. Bisa kita lihat bagaimana orang-orang tua jaman dahulu ketika mereka berpakaian. Baju kemeja atau kaos berkerah hasil seterikaan rapih mulus, celana bahan yang rapih dan tak kusut, model rambut yang klimis berminyak rapih, serta sepatu yang tampak selalu bersih dan mungkin di cuci setiap harinya. Mereka menghargai diri mereka dengan cara memberikan balutan bersih, rapih, dan terbaik untuk diri mereka sendiri. Berbeda kontras dengan anak-anak muda jaman sekarang berpakaian, kaos oblong, celana jeans, dna sendal jepit pun sudah cukup untuk mengantar mereka menerjang hari-hari mereka dalam keseharian. Tak ada yang salah namun saat ini jaman yang telah berbeda dan perlahan dan tak sadar kita mulai tak memperhatikan diri sendiri.

Fashion merupakan salah satu aspek menghargai diri sendiri secara jasmaniah atau tampilan mata, bagaimana dengan menghargai diri sendiri secara rohaniah? Sudahkah saat ini menghargai diri ini secara rohanian. Orang jaman dulu mayoritas memiliki mental yang lebih teruji dan memang sudah terbukti juara. Bagaimana dengan keterbatasan yang dimiliki mereka selalu berusaha untuk mencapai maksimalitas terhadap yang mereka hadapi dan kepekaan yang mereka miliki menjadi sebuah kunci tersendiri dalam mengenali diri mereka pribadi. Semangat untuk selalu maju dan move on menjadi sebuah keinginan yang hampir dimiliki setiap orang pada jamannya. Bagaimana dengan sekarang? Semangat tentu anak muda sekarang memiliki semangat yang sangat baik dan kemauan yang keras sekeras platina namun ketika berbicara tentang mental, saya merasakan mental anak-anak jaman sekarang tidaklah seteruji mental anak-anak jaman dahulu. Entah keadaan sosial yang lebih berat atau entah aspek-aspek disekitar yang membuat mental anak-anak muda jaman sekarang kurang mumpuni. Banyak anak-anak remaja yang hidup dalam dunia angan-angan sehingga mereka lupa bagaimana merealisasikan angan-angan tersebut. Dalam bahasa saya akan menyebutkan "hidup dalam bayang kegalauan".

Sekarang bagaimana dengan anda menghargai diri anda sendiri? itu tindakan anda pribadi. Ini bukanlah kebenaran tunggal dan generalisasi atas semua realitas sosial yang ada. Saya yakin masih banyak orang di luar sana yang masih menghargai diri mereka dengan baik sebagaimana mereka menghargai apa saja yang mereka angungkan.

keep absurd dan abstrak, mafro!

Saturday 16 July 2011

Mocca: Annebele And The Music Box

Indonesia telah menjadi sebuah surga musik bagi rakyatnya sendiri dan mungkin di Asia Tenggara. Begitu banyak invansi artis dan musisi mancanegara kelas dunia menyambangi negara jambrud khatulistiwa. Bisa kita sebut Maroon 5, Justin Bieber, Bruno Mars, bahkan akan banyak lagi yang akan menghibur Indonesia. Akan tetapi serbuan bala musisi mancanegara ini tak menyurutkan musisi lokal ini untuk berkarya dan kehilangan penggemar. Terbukti Mocca yang mengadakan last konser yang bertajuk Annebele And The Music Box dapat menyuguhkan konser yang sangat berkelas dan tak kalah dengan artis-artis mancanegara lainnya.

Annebele And The Music Box merupakan last konser sebelum Mocca vakum untuk waktu yang belum ditentukan. Mocca yang motori oleh Indra (Drumer), Toma (Bass), Rico (Gitar), serta Arina (biduan / flute) berencana akan vakum dikarenakan Arina akan menetap di Negeri Paman Sam guna mengikuti calon suaminya. Pernikahan Arina pun seyoganya akan dilaksanakan September 2011. Bukanlah Mocca apabila mereka hanya menampilkan hal-hal yang biasa aja. Dalam konser terakhir mocca ini, mereka mengusung kabaret sebagai bentuk konser terakhir. Dibantu oleh tim Theater SMA Negeri 7 Bandung, Mocca menyajikan sebuah konser tunggal yang luar biasa dan mungkin pertama pula di Indonesia. Annebele And The Music Box pun digarap habis-habisan maksimal oleh Krux Haus sebagai konseptor dan Mlive sebagai promotornya. Kemaksimalan konsep ini pun dipasang sampai batas maksimal ketika dibantu oleh segenap musisi handal Indonesia yang siap menjadi kawan di atas panggung. Bisa kita sebut Ade Firza Paloh (Eks Sore), Mondo Gascaro (Sore), White Shoes and The Couples Company, float, dan Endah & Rhesa. Kemudian jalannya kabaret ini dipandu oleh 2 orang yang memang ahli bersilat lidah yakni Soleh Solihun (Rolling Stone) dan Agus Ringgo Rahman.

Acara yang sedianya dimulai pukul 20.00 WIB ini sedikit mundur menjadi pukul 21.00. sedikit membuat panas udara venue dan penonton mulai terlihat tidak sabar menunggu. Beruntung kemudian pukul 21.00 acara dimulai dengan memutar sebuah video klip terbaru dari Mocca dan lantas acara dibuka oleh kedua story teller Soleh Solihun dan Ringgo Agus Rahman. Keduanya menceritakan bagaimana cerita dari Kabaret Annebele And The Music Box. Tak selang setelah Theater SMA 7 Bandung beraksi, Mocca muncul dengan lagu pertama mereka "Dream". 21 tembang Mocca sajikan kurang lebih 2,5 jam. Berbagai atraksi luar biasa dihadirkan dalam Kabaret Annebele and The Music Box ini. Pada lagu "This Conversation" Mocca berkolaborasi dengan Ade Firza Paloh dan Mondo Gascaro, Kemudian "Me And My Boyfriend" kian romantis dengan kahidran pasangan Endah & Rhesa yang memang romantis adanya, lantas "The Object Of My Affection" Arina diringi oleh Float, dan klimaks kejutannya adalah ketika Mocca dan White Shoes And The Couples Company saling bertukar vokalis pada lagu "What If" dan "Senandung Maaf". Annebele and The Music Box sangat jelas memanjakan dan sebagai kado perpisahan yang sangat indah bagi Swinging Friend (sebutan untuk fans Mocca). Sebuah ganjaran dari Mocca bagi Swinging Friends yang selalu mendukung Mocca Selama 12 Tahun Mocca berkarya.

Pada akhirnya semua yang dimulai haruslah berakhir. Mungkin Mocca Last Concert bukanlah akhir dari perjalanan Mocca namun dapat kita katakan mereka berhenti sejenak untuk beristirahat. Semoga Arina Bahagia ketika menikah kelak dan semoga semua personil Mocca kian sukses. Tak adalah sebuah permohonan tertinggi selain semoga Mocca kembali bersama.

Set List:
  1. Dream
  2. Happy
  3. This Conversation
  4. I Think I'm in Love
  5. Secret Admirer
  6. Me and My Boyfriend
  7. The Best Thing
  8. Listen To Me
  9. The Object of My Affection
  10. Let Me Go
  11. Only One
  12. Dear Diary
  13. Hyper ballad
  14. I Would Never
  15. What If
  16. Senandung Maaf
  17. I Remember
  18. Do What You Wanna Do
  19. Swing It Bob
  20. Lucky Me
  21. Tanah Airku
  22. How Wonderful Life Would Be
  23. Tomorrow
  24. Life Keeps on Running