Friday, 28 December 2012

Angkringan: Pesona Solo di Malam Hari

Angkringan Kali Kecing - Gentan
Rintik hujan yang jatuh menghantam tanah dengan keras, deru angin semilir dingin menusuk tulang-berulang, serta kepulan asap rokok di dalam sebuah tenda kecil dan sempit. Selonjor berbagai jenis gorengan hingga bermacam sate siap hidang tampak pasrah untuk dijamah. Tiada yang terpisahkan, semua duduk dalam sebuah kerataan kasta bermejakan kayu coklat yang mulai menghitam. Semua terhubung dengan gelak tawa dan angkringan melakukan itu. Daya tarik Angkringan yang khas dan salah satu yang menjadi daya tarik Solo dan juga Yogyakarta. Meski kini mulai diapodsi di kota lain dengan suasana yang komersil terkadang, akan tetapi Angkringan melekat selalu dengan kesederhanan, gelak tawa, dan kebersamaan.

Jikalau mampir di Solo atau Yogyakarta, pastikan anda duduk dan menikmati cita rasa angkringan. Bukan masalah makanannya yang sederhana dan sekepal nasi kucing yang menggelitik perut akan tetapi sensasi yang takkan pernah terbeli. Luka sedih masyarakat yang dibalut perban gelak tawa dan tukar pikiran, kepulan asap panasnya air yang diseduh diatas bara api yang menggelora, serta teh pahit sebagai penyemangat jiwa-jiwa yang pahit sepi akan renungan. Camkan dan rasakan!

No comments:

Post a Comment