Wednesday, 21 September 2011

Kampung China

Muhammad Wira Jaya

Ibya Isnan || Rayadi Gustama || Ekawan Raharja

Ekawan Raharja || Ibya Isnan || Rayadi Gustama || Bude Een || Nabila Putri || Nyokap || Wira Jaya

Rayadi Gustama || Nyokap || Bokap || Bude Een || Nabila Putri || Wira Jaya || Ibya Isnan

Rayadi Gustama || Bude Een || Nabila Putri || Wira Jaya
*Saya lebih suka menyebutnya pasar tradisional ketimbang kampung china!

Monday, 19 September 2011

Rock In Solo: Herritage Metal Fest 2011

Setelah tahun lalu Rock In solo Sukses memanaskan para metalhead di Kota Solo, kemarin, 17 Sept. 2011, Rock In Solo kembali hadir mengguncang Alun-Alun Utara Kota Solo. Dengan Bertemakan Herritage Metal Fest 2011, Solo serasa di bakar oleh musik-musik metal yang sangat menggelegar dan membahana sepanjang Hari.

Acara yang di gagas oleh The Think, sukses memanaskan Kota Solo sedari pukul 09.30 sampai 01.00. Tak tanggung-tanggung pula, line up yang berbaris dan berbahaya pun di hadirkan dengan 4 stage yg berbeda menghentak sedari awal. Ditambah dengan line up band-band besar kelas dunia semacam Burgerkill, Isthar, Katalysm, Deranger, Oathen, serta headline tahun ini Death Angel.

"Saya Berharap suatu hari nanti Rock In Solo akan sebesar Wacken di luar sana" Tukas Victor Juliano selaku orang penting yang berhasil Menggas acara ini.

Rock In Solo: Herritage Metal Fest 2011 tak hanya berisikan dengan musik Metal saja namun acara kali ini sarat akan kebudayaan Solo. Terbukti dengan pemilihan Alun-alun sebagai Venue, melibatkan Kraton Kasunanan di acara kali ini, serta mempromosikan Kota Solo kepada penonton sebagai Kota yang bersahabat dan layak untuk di kunjungi. Bahkan Rock In Solo: Herritage Metal Fest 2011 ini direstui dan dihadiri oleh banyak pejabat penting Kota Solo. Bapak Joko Widodo (Jokowi) pun hadir mengenakan kaos Lamb Of God dan berdiri pada barisan terdepan untuk menyaksikan Katalysm dan Death Angel. "Saya berharap sih kalo panitianya mampu di datangkan Metallica." Harap Pak Jokowi ketika ditanya harapan kedepannya Rock In Solo.




*Foto menysusul

Tuesday, 6 September 2011

Belaian Wanita Berkerudung

Selenggang lorong di tiap mall-mall ibukota dan kota-kota besar lainnya. Tampak sepasang muda-mudi yang memadu kasih layaknya dunia adalah peraduan mereka berdua. Berjalan memegang tangan kasih nan halus, lembut, dan yang mereka rindukan. Tiada gerak-gerik ekspolif yang mencurigakan mencolok ditengah riuh ramai kerumunan hedonisme. Sang pejantan layaknya raja di gurun hati biduan hati, tampak rapih, bersih, dan bergaya seperti apa yang mereka konstruksikan dalam pikiran. Dan Biduan pun berjalan dengan anggun, menarik, suci, dan dia adalah sang kecantikan di dunia ini. Kecantikan sang ratu tampak lebih memikat dan menawan tak kala beberapa helai melingkar indah membungkus rambut mereka yang seyogyanya adalah mahkota pemberian Tuhan kepada hawa.


Tampaknya Tuhan sedang berunjuk gigi kepada para anak adam dan hawa tak kala hijab ataupun berkerudung bukanlah sebuah ritual agama yang menyulitkan dan old-fashion. Sebuah kuasa Tuhan mencerahkan mata manusia yang fana dan penuh dengan ilusi nafsu birahi. Sebuah persepsi kecantikan hasil cipta media tak dapat menampik hasil kecantikan yang MAHA KUASA tunjuk. Cantik dengan rambut terguntai terurai, lekuk tubuh memancarkan sensualitas dan perasaan ilusi birahi semata, gaya hidup bak dunia adalah rumah mereka sampai hayat, serta pakaian mahal berbahan minim yang dibanggakan mulai tergeser atas konsep cantik selama ini. Mereka yang menutup aurat dan mencoba menjalankan perintah-NYA mulai unjuk gigi dan menunjukan cantik apa adanya dengan apa yang mereka ada. 
Mereka yang berkerudung, mereka yang membelai cantiknya wanita.