Tuesday 6 September 2011

Belaian Wanita Berkerudung

Selenggang lorong di tiap mall-mall ibukota dan kota-kota besar lainnya. Tampak sepasang muda-mudi yang memadu kasih layaknya dunia adalah peraduan mereka berdua. Berjalan memegang tangan kasih nan halus, lembut, dan yang mereka rindukan. Tiada gerak-gerik ekspolif yang mencurigakan mencolok ditengah riuh ramai kerumunan hedonisme. Sang pejantan layaknya raja di gurun hati biduan hati, tampak rapih, bersih, dan bergaya seperti apa yang mereka konstruksikan dalam pikiran. Dan Biduan pun berjalan dengan anggun, menarik, suci, dan dia adalah sang kecantikan di dunia ini. Kecantikan sang ratu tampak lebih memikat dan menawan tak kala beberapa helai melingkar indah membungkus rambut mereka yang seyogyanya adalah mahkota pemberian Tuhan kepada hawa.


Tampaknya Tuhan sedang berunjuk gigi kepada para anak adam dan hawa tak kala hijab ataupun berkerudung bukanlah sebuah ritual agama yang menyulitkan dan old-fashion. Sebuah kuasa Tuhan mencerahkan mata manusia yang fana dan penuh dengan ilusi nafsu birahi. Sebuah persepsi kecantikan hasil cipta media tak dapat menampik hasil kecantikan yang MAHA KUASA tunjuk. Cantik dengan rambut terguntai terurai, lekuk tubuh memancarkan sensualitas dan perasaan ilusi birahi semata, gaya hidup bak dunia adalah rumah mereka sampai hayat, serta pakaian mahal berbahan minim yang dibanggakan mulai tergeser atas konsep cantik selama ini. Mereka yang menutup aurat dan mencoba menjalankan perintah-NYA mulai unjuk gigi dan menunjukan cantik apa adanya dengan apa yang mereka ada. 
Mereka yang berkerudung, mereka yang membelai cantiknya wanita.

No comments:

Post a Comment