Terkadang manusia menggangap bahwa dunia ini terlalu sempit. Mungkin bisa dibilang demikian ketika bahwasanya anda bertemu dengan rutinitas dan berkecamuk pada dunia yang monton. Dunia perkuliahan yang membosankan, rutinitas yang sempit, pertemanan yang sempit, serta merta alternatif dunia yang akan dilangkahkan menuju angan dan pikiran melangkah.
Dan saat ini, gw merasakan sebuah dunia yang sempit, takut akan kehilangan, serta merasa paranoid akan kesepian yang kian lama terasa dingin dan mencekam relung hati. Awal dari sebuah tengah kehidupan seakan mencekam dan membuat gw merasa siap mati dengan rutinitas ini semua. Gw merasakan bahwa mungkin saya akan kehilangan arah ketika melepaskan diri dari sebuah pertemanan yang selama ini dibina dan dilangkahkan bersama. Entahlah antara gw sendiri takut atau sudah terbiasa dengan jalur nyaman yang biasa telah gw jalankan ketika menjalankan semua kebiasaan selama hati dalam ini. I'm week and sucks ketika lepas dari mereka. Bisakah gw melangkahkan kaki kedalam dunia yang baru ini?
Semua pikiran risau tak bertuan ini sebenarnya adalah kesalahan ketika gw melepaskan pakem hidup yang sudah biasa gw lakukan seumur hidup gw. Selalu dan selalu mendapatkan dunia baru dalam rentang interval tahun. Salah satu efek buruk yang luput dari pertimbanan ketika memulai ini adalah memilih UNS sebagai gerbang kehidupan gw ini. Luput dalam perhitungan kemudian dikalkulasikan dengan efek-efek minus lainnya membuat gw merasa dalam dunia yang stagnan, sempit, monoton, dan sangat membosankan bagi gw pribadi. Entah ini akan berlangsung dalam berapa lama namun gw berharap ini segeralah berakhir sehingga gw bisa memperluas dunia gw dan memperluas cakrawala pikiran yang bersemayam dalam otak kosong yang tak terisi ini
No comments:
Post a Comment