Jujur saya bukanlah orang yang intim dengan musik-musik Gugun Blues Shelter. Saya hanya sekedar mengetahui sebagian cerita mereka di akhir-akhir ini takala mereka menang dalam sebuah festival band yang memberangkatkan mereka menuju Hyde Park London. Semenjak itu saya baru mulai memperhatikan gerak-gerik militan mereka di kancah musik Indonesia. Hal pasti yang saya tahu mengenai Gugun Blues Shelter hanyalah mereka band blues Indonesia dan hits mereka, Jangan Berkata Dalam Hati, yang menjadi Jawara 7 jaman 107.7 FiestA FM dalam beberapa pekan. Pada akhirnya kemarin (27/11) Gugun Blues Shelter berkesempatan untuk menampilkan kualitas mereka yang tersohor.
Gugun Blues Shelter tampil dalam sebuah acara yang digagas oleh salah satu produsen rokok di Kampoeng Ikan Lor In. Sebuah kesempatan langka untuk Gugun Blues Shelter sendiri karena show ini merupakan show pertama mereka di Solo dan bagi penonton, jelas ini adalah sebuah show yang syarat akan skill dan menghibur. Sangat menjanjikan dan yang jelas buat saya sendiri ingin tahu seperti apa Gugun Blues Shelter yang kerap digembor-gemborkan oleh kolega saya Fikri Aziz dari Jakarta Stage.
|
Soloensis |
Acara dimulai pukul 19.00 WIB dan tampaknya benar tepat waktu adanya acara itu dimulai. Sebagai pemanasan, terdapat band pembuka yakni Soloensis. Saya tak bisa banyak komentar tentang mereka karena saya datang terlambat dan tidak menyaksikan bagaimana penampilan mereka secara utuh. Akan tetapi dari satu lagu yang saya saksikan dan itu merupakan lagu terakhir, mereka membawakan sebuah hits dari AC/DC. Cukup mencengangkan ketika Soloensis membawakan AC/DC karena di Solo sendiri tak banyak band-band yang membawakan musik-musik Hard Rock semacamnya. Bagi Saya Soloensis sukses mengcover lagu dari AC/DC karena mereka mengarrasment dengan sound mereka sendiri. Tapi tampaknya penonton berkata lain, cukup dingin sambutan yang diberikan kepada band rock and roll asal Solo tulen.
|
Sweet Killer |
Kelar Soloensis mencoba membangkitkan tensi para penonton, majulah band pembuka kedua yakni Sweet Killer. Bagi penikmat musik di Kota Bengawan dan para ABG mungkin nama Sweet Killer bukanlah nama yang asing di gendang telinga mereka. Bisa dibilang Sweet Killer adalah role mode untuk band-band rock and roll di Solo. Mereka langsung menghajar panggung dengan lagu andalan mereka "Abidin" dan menurut saya Sweet Killer tampak berbeda malam itu. Dari segi penampilan mereka terlihat sangat rapih, necis, dan berseragam. Segi atraksi panggung, mereka lebih kalem dan tampak seperti anak mami yang malu-malu untuk tampil. Bukan mengecilkan atau pun sumbang namun atraksi malam itu sungguh mirip dengan atraksi The Changcuters. Bahkan joke-joke yang dilantunkan oleh vokalis Sweet Killer, Galih, terasa garing dan menurunkan tensi penonton. Malam yang cukup buruk bagi Sweet Killer di Rock Moment.
Terdapat jeda yang cukup panjang untuk peralihan dari Sweet Killer menuju Gugun Blues Shelter. Entah untuk set alat atau memang teknis panitia yang tidak terkordinasi dengan baik sehingga lumayan garing menunggu. Akan tetapi musnah ketika Gugun (Gitar - Vox), Jono (Bass), serta Bowie (Drum) masuk kedalam stage dan telah di tunggu oleh sekitar 100 orang lebih. Penampilan pertama dibuka oleh "Ikuti Langkah" yang dimedley oleh "Old friend". Sontak sorak sorai penonton menyambut lengkingan gitar Gugun. Dua lagu ternyata cukup untuk langsung mengangkat tensi penonton yang sedari bisa dibilang dingin dan terbukti Peluh keringat sudah membasahi baju tiap-tiap penonton serta Gugun Blues Shelter. Atraksi yang sangat skillful, bertenaga, dan atraktif membuat musik mereka sangat menenyangkan untuk disaksikan. Women, When I see You Again, Soul On Fire, Jangan Berkata Dalam Hati, dan Give You Love menjadi bagian dari set list mereka dalam memanaskan Minggu malam. Hampir satu setengah jam Gugun Blues Shelter memberikan aksi terbaik mereka dan berkali-kali mendapatkan respon yang baik dari pecinta musik blues malam itu. Hal yang paling menyenangkan dari malam itu adalah ketika berkali-kali Jono mengambil alih mic dan mulai bersapa hangat dengan penonton. For Your Info, Jono adalah seorang ekpatriat yang nama aslinya adalah John. Bisa ditebak bagaimana lucunya Jono ketika dia berbicara dalam Bahasa Indonesia dan berbicara dalam Bahasa Jawa. Gelak tawa penonton menyambut aksen Jono yang aneh dan gila. Sampai pada pukul 22.30 WIB, Gugun Blues Shelter membawakan "Spinning Around Me" yang lagi-lagi di medley dengan "Turn It On". Total Gugun membawakan sekitar 16 lagu mereka dan kebanyang bagaimana puasnya penonton malam itu. Saya sendiri tak habis kagum kepada Gugun dengan skill gitarnya yang luar biasa dan stamina yang luar biasa dalam bernyanyi. Tak salah maka ketika mereka didaulat untuk sepanggung dengan The Killers ataupun Rod Steward. Malam itu saya pulang dengan perasaan bahagia dan takjub akan kualitas musik Indonesia yang mencengangkan.
|
Bowie I |
|
Bowie II |
|
Gugun I |
|
Gugun II |
|
Jono I |
|
Jono II |