Dahulu kita bercerita bebas dengan senyum yang menghiasi dialog kita,
namun sekarang senyum itu sudah hilang dan berganti sebuah sinisme. Sebuah dialog atas nama teman perlahan berubah menjadi bibit cinta untukku namun tidak untukmu dan semua berubah. Kita berdua adalah dua insan manusia yang berasal dari sebuah perbeda.
Sebuah dosa yakni cintaku kepadamu melingkar dihatiku untukmu. Tak ada nyali hati ini untuk mengutarakan lajur perasaanku kepadamu,
sebuah rahasia antara hati kecilku dan YANG MAHA PEMILIK CINTA. Namun bagiku, biar dosa ini tersimpan rapat dihati kecilku sampai
waktunya tiba dan sinismemu menjadi pengganti senyum indah yang hilang.
No comments:
Post a Comment