FISIP POS - Berkecimpung di dunia jurnalistik menjadi salah satu hobi dari seorang mahasiswa tingkat akhir UNS bernama Ekawan Raharja. Memang orang-orang disekitarnya hanya menganggap teman atau mahasiswa yang biasa-biasa saja. Namun, pada saat dia sudah melepaskan seragam kuliahnya, dia telah menjadi seorang public figure karena menjadi orang yang sangat penting di dunia media, khususnya media music.Ekawan mengatakan, memang suka dengan hal yang berbau jurnalistik dan nantinya akan digunakan pada saat berada di dunia kerja, serta rasa cinta terhadap dunia music dijadikan alasan mengapa memilih menjadi seorang jurnalis musik di beberapa media. Dimulai dengan bergelut di dunia fotografi, karena memang suka memfoto dan difoto sejak kecil. Kemudian berkembang untuk membuat blog, mencontoh tulisan di media dan mulai belajar menulis. Kemampuannya dalam menulis pun terus bertambah seringin dengan perkuliahan jurnalistik yang membuat dia lebih matang dan terasah dalam teknik menulis.Ekawan yang saat ini resmi terdaftar di depanmonitor, irockumentary, serta membantu di beberapa media seperti Jakarta Stage (RIP), Review Bastard, dan House of Horror mengaku sering bingung bagaimana cara menghadapi penugasan dari beberapa media dalam satu liputan acara. Namun, dia pintar dalam mensiasatinya. Cukup dengan membuat tulisan yang berbeda dari segi pemilihan kalimat, sedangkan ketika membuat berita langsung, perbedaan dalam mengambil angle berita menjadi pilihannya. Menurutnya, yang paling susah adalah ketika dituntut membuat review suatu acara, dimana harus menjelaskan jalannya acara secara berbeda-beda.Ekawan mengaku sangat senang menjadi seorang jurnalis musik, dengan cara tersebut dia berhasil mendapatkan banyak teman dan seringkali mendapatkan ‘free pass’ ketika menghadiri acara music. Bagaimana tidak? Dia menjadi kontributor musik di Solo, jika terdapat acara musik di Solo, dia yang meliput. Tidak hanya itu, ketika dihubungi dengan salah satu kantor untuk liputan ke luar kota pun, dia mampu mendapatkan gratisan nonton konser yang cukup besar dengan jangakuan cukup luas, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta.Namun bukan hidup kalau lurus-lurus saja, ekawan pun kesusahan ketika dia hanya mempunyai satu bahan berita, namun harus dibagi ke media yang berbeda-beda. Tetapi bukan ekawan kalau tidak banyak akal, dia selalu pintar mensiasati apapun masalahnya. Menurutnya, spesialisasi dari setiap media berbeda-beda, Irockumentary merupakan media foto, Review Bastard, House of Horror, dan Dean Street Billy’s adalah medua tulis, dan Fiesta Fm serta RKTI merupakan media broadcasting radio, jadi selama masih bisa dipegang dan dikerjakan, ekawan selalu santai untuk menghadapinya. (Sabhrina Herawati / D0210106)
Tulisan diatas merupakan karya dari Sabhrina Herawati, mahasiswi semester enam Ilmu Komunikasi UNS, turuntuk tugas Jurnalistik 2. Saya upload dan berterima kasih untuk tulisannya tentang saya. sedikit aneh takala saya terbiasa menulis profile untuk orang lain, namun kali ini saya menjadi objek tulisan untaian diksi. Terima kasih dan semoga sukses dengan kuliahnya.
No comments:
Post a Comment