Melihat anak-anak SD berlari dan bermain kemudian mereka bersenandung layaknya dunia adalah surga bagi mereka. Guratan polos tanpa maksud ataupun tendensi terselubung masih menyinari wajah mereka. Senyum tulus dan kadang tangisan kencang pertanda bahwa mereka masihlah anak-anak yang butuh lidungan. Lindungan dari kedua orang tua, saudara, bahkan lindungan dari negara ini.
Berbicara soal negara, apakah anak-anak kecil ini tahu tentang negara? saya berharap mereka cukuplah tahu bahwa negara kita adalah Indonesia dan kita memiliki lagu-lagu nasional yang luar biasa. Lagu-lagu yang dapat menggubah semangat dan menggetarkan rasa cinta kepada tanah air kita Indonesia. Teringat sebuah momen dimasa kecil saya dimana saya pulang sekolah pukul 12 siang dan berjalan menyusuri rel untuk menuju rumah. Berjalan melewati panas dan keringnya hari tak mematahkan semangat untuk bernyanyi. Sehari-hari saya menyanyikan lagu-lagu nasional semacam Tanah Airku, Garuda Pancasila, ataupun Indonesia Raya. Bahkan terkadang saya menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini yang kini saya sadari liriknya tersebut cukup aneh dan tidak sesuai dengan jaman. Namun sudahlah lupakan lirik Ibu Kita Kartini, lagu-lagu nasional menjadi teman perjalanan pulang.
Sempat berpikir beberapa saat dewasa ini, masihkah anak-anak SD ini tahu dengan lagu-lagu nasional? Invasi musik pagi di pesawat televisi sepertinya tidak pernah membahas tentang hal tersebut. Upacara bendera? saya yakin mereka lebih memilih bersenda gurau ketimbang menyanyikan lagu-lagu Indonesia Raya dan lain-lain. Boys dan Girls band tampaknya saat ini menjadi lagu nasional mereka yang dengan lantang mereka nyanyikan. Belum lagi musik-musik pengumbar syahwat yang kini sedang populer menambah racun dalam dunia bermusik mereka. Apakah itu mendidik? yah tentu mendidik mereka menjadi penerus bangsa yang galau dan penuh hura-hura.
Kemanakah para musisi kita? tampaknya mereka semua sibuk berbicara tentang cinta dan kemalangan nasib mereka sendiri. Menunjukan skill dan gaya mentereng tanpa menghiraukan pesan moral yang mereka ingin sampaikan. Cinta adalah segalanya dan FUCK WITH THE OTHER! Tampaknya pada saat ini lagu-lagu nasional yang menggubah jiwa serta lagu anak-anak yang mendidik sudah menjadi cerita masa lalu yang siap untuk dikirimi karangan bunga kematian. Pada keadaan sekarang ini, Indonesia butuh sosok baru pengganti Pak Kasur, Ibu Sud, AT Mahmud, dan lain-lainya. Orang-orang yang pandai menciptakan lagu dan menaruh pesan untuk anak-anak di negeri ini.
Leonardo Ringo - Tanah Airku
No comments:
Post a Comment