Monday 25 June 2012

Mendadak Bandung (1)

Ketika ALLAH SWT. sudah berkehendak maka, berjalanlah. Sedikit aroma agamis membuka tulisan untuk kali ini. Akan tetapi, seperti itulah laksamana hal demikian terjadi. Sebuah cerita panjang segera dimuali.

Sebelumnya, sedari tanggal 18 Juni 2012, sedikit transmigrasi jahat dipersiapkan menuju Bumi Parahayangan. Kumpulan sindikat jahat (Saya, Ium, Nia, Amil, dan Decha) bersiap melakukan invasi menuju Bandung. Segela persiapan kemungkinan dan berjuangan untuk melaksanakan tugas suci, mencari tempat kos untuk magang, dipersiapkan. 3 hari berkunjung Solobalapan dan di hari rabu (20/6) akhirnya tiket Lodaya Pagi sudah diamankan. Rencana jahat kian dekat dan bersiap untuk dieksekusi.

Akan tetapi, Manusia hanya bisa berencana dan ALLAH SWT. adalah maha penguasa dari sang perencana. Rencana kongsi jahat berubah, saya tidak bisa ikut dan terancam mundur seminggu kedepan. Sederhana, presentasi Advertising terlaksana untuk hari Jumat (22/6) dan tiada alasan untuk melarikan diri. Show must go on, sebuah tanggung jawab yang utama. Kamis (21/6) tiket saya dibatalkan, dan helaan nafas terhembus. Sebuah kekecewaan dan perasaan khawatir berkecamuk memenuhi sanubari. Khawatir akan nasib magang untuk bulan depan. Akankah saya mendapatkan kos-kosan atau hidup dijalan di muka ruko?

Jumat yang dinantipun tiba, pasukan sindikat jahat pun berpamitan untuk melaju dengan rencana yang terbuat. Saya? Kesampingkan semua kecamuk hati dan hari esok, "Show Must Go On" dan pikiran terharus fokus pada satu titik rintangan. Stay Positive, there will be always another way behind this. God has another plan for me. Persiapan presentasi dilakukan dan harus tetap dengan kecepatan penuh berbahan bakar terbaik. Tiada kata untuk setengah hati, presentasi Advertising harus maksimal demi kedepannya. Hornet Adv. maju dan mulai memaparkan kegilaan yang direstui. Konsep iklan dengan kecepatan penuh dan ugal-ugalan yang tercipta dipaparkan secara telanjang kepada dosen Advertising. Tampaknya Bu Didi Kusumawati serta Pak Risno, sang maestro Advertising FISIP UNS, menyukai konsepnya meski adal hal-hal yang kurang. Gurat senyum dan aura positif terpancarkan. Sebuah haturan syukur terpanjatkan untuk SANG MAHA PEMILIK IDE-IDE KREATIF.
Tiket PP Solo-Bandung Lodaya Pagi
Usai sudah terlewati Jumat siang yang dinanti dan tersisa jumat menuju petang terhampar. Semua rencana senderhana kembali disusun penuh berlandaskan nekat yang dimiliki. Sebelum menuju peraduan dinanti, untuk sekali lagi mencoba melacurkan diri dengan keberuntungan guna menjilat sebuah tiket ke Bandung segera. Solobalapan, dilabuhkan kembali dan loket sepi tampak bersiap untuk dihampiri. "Mbak tiket untuk ke Bandung apa saja, untuk besok ada?" Keberuntungan di gulirkan dan tepat. Sebuah tiket sisa untuk Lodaya Pagi tersedia dan tanpa pikiran panjang resiko hari esok, maka sebuah perjanjian yang legal terjadi. Tapi tak sampai disitu saja, dadu keberuntungan kembali digulirkan "Mbak kalo baliknya untuk senin atau minggu ada menuju Solo?." Sejenak semua terasa hening dan sepi. "Ada Lodaya Malam untuk senin (25/6)" terucap lancar melalui sang bibir pengisi loket tiket. Tampaknya, today is my day dan rencana jahat yang tertunda memiliki restu.

Mendapatkan angin segar dan cahaya menuju terang terlihat. Menuju rumah menjadi terasa dekat dan melaju dengan berkah. Sebuah kabar senang dihati dan ditas. Rumah terjalin dengan badan dan rencana selanjutnya disusun. Kemanakah saya melepaskan penat dan lelah selama di tanah rantau? Kamar kosan teman saya tampaknya bukan rencana yang baik pula. Bandung di akhir pekan serta libur sekolah yang dinanti oleh banyak kalangan pun sedang berlangsung hikmat. Ramai? Sudah pasti penuh sesak, dan penginapan menjadi langka. Sekali lagi, kita semua harus bersyukur kepada ALLAH SWT karena di tahun 2012 DIA memberikan mukzijat-NYA yang berupa INTERNET kepada seluruh umat manusia. Google dan keberuntungan harus dikawinkan demi rencana jahat ini. Segala kata demi kata disusun dan dirangkai menjadi keyword. Mencoba memanggil data penginapan murah dikawasan Dago serta Bandung. Semua penginapan dihubungi dan seragam "Full Booked" menjadi jawabannya. Antara putus asa dan secercah harapan mulai berjudi, siapa yang akan berkuasa? Sampai akhirnya bertemulah dengan penginapan yang murah di Kawasan Pasteur dengan fasilitas lengkap. Tampaknya jodoh saya untuk merebahkan diri yang lelah ini memang disana. Tiada lama sebuah perjanjian kembali terucap dan senyum lega menemani sisa Jumat untuk berganti Sabtu.

No comments:

Post a Comment